A.
Pengertian Karya Ilmiah
Karya
Ilmiah (KI) merupakan suatu karya yang ditulis pada akhir studi yang memiliki
nilai ilmiah melalui proses penelitian secara sistematis.[1]
Karya Ilmiah ini dibimbing oleh satu orang dosen pembimbing dan memiliki bobot
4 SKS. Karya Ilmiah dilakukan setelah mahasiswa menyelesaikan tugas-tugas
perkuliahan, yang dimulai melalui penyusunan usulan penelitian sebelum
melakukan penelitian; dimana rencana penelitian harus mendapatkan persetujuan
dari dosen pembimbing. Karya ilmiah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
persyaratan akhir mendapatkan gelar dalam bidang akademisi.
B.
Sistematika Penulisan
Karya Ilmiah
Sistematika
dari penulisan karya ilmiah terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut:[2]
JUDUL
ABSTRAK
LEMBAR
PERSETUJUAN
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
DAFTAR
LAMPIRAN
DAFTAR
TABEL
BAB
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
BAB
II. KAJIAN TEORETIS DAN METODOLOGI PENULISAN
A. Kajian Teoretis
B. Kerangka Berpikir
C. Metodologi Penulisan
BAB
III. PEMBAHASAN (judul sesuai topik masalah yang dibahas)
A. Deskripsi Kasus
B. Analisis Kasus
BAB
IV. KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
v Penjelasan Sistematika
Sistematika Dalam Penulisan Karya Ilmiah, Sistematika penulisan diatas umumnya berlaku dalam penulisan ilmiah jenis
laporan penelitian maupun skripsi, tesis, disertasi. Hanya saja laporan
penelitian pada bab IV hanya berisi kesimpulan dan saran. Sedang untuk jenis
makalah, paper, buku ataupun diktat bentuknya menyesuaikan.[3]
Berikut
akan dijelaskan masing-masing butir yang telah disebutkan diatas (diurai yang
pokok-pokok saja).
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Memuat
fakta-fakta atau sebab yang relevan sebagai titik tolak dalam merumuskan
masalah penulisan dan mengemukakan alasan penentuan masalah. Penulis dapat
mengutip/mengemukakan pendapat para ahli, berita melalui media massa, peraturan
perundang-undangan yang mendukung terhadap fakta atau fenomena yang akan
ditulis. Setiap peraturan dan perundang-undangan yang dikutip tidak ada catatan
kaki, sedangkan pendapat para ahli, berita melalui media massa harus disertai catatan kaki.[4]
B.
Perumusan Masalah
Menyatakan
secara tersurat pertanyaan-pertanyaan apa yang ingin dicari jawabannya.
Perumusan masalah merupakan pertanyaan
yang lengkap dan terperinci mengenai ruang lingkup permasalahan yang
dibahas, diakhir pertanyaan harus memberikan tanda tanya (?).
C. Tujuan
dan Manfaat
1. Tujuan
Penulisan: Menyebutkan secara spesifik maksud yang ingin dicapai dalam
penulisan.
2. Manfaat
Penulisan: Kontribusi hasil penulisan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
BAB II. KAJIAN TEORETIS DAN METODOLOGI PENULISAN
A. Kajian
Teoretis
Pemaparan
beberapa teori ilmiah dan temuan-temuan lain yang dianggap perlu dan relevan
dengan pokok masalah Setiap teori yang dikutip harus disertai penjelasan dan
komentar penulis tentang kaitan teori tersebut dangan masalah.[5] Sedangkan
pada akhir dari semua teori-teori yang dikutip, penulis harus memunculkan
sebuah kesimpulan terkait
dengan permasalahan.
B. Kerangka
Berpikir
Argumentasi
penulis yang didasari pada teori-teori ilmiah yang telah dikemukakan dimuka.
Penelitis harus menjelaskan suatu alur kerja atau saling keterkaitan antar
indikator dengan permasalahan yang dibahas. Peneliti dapat untuk
mengungkapkannya dapat menggunakan bantuan skema atau bagan penjelasan.
C.
Metodologi Penulisan
1. Tempat
dan waktu: jelaskan tempat/lokasi observasi dengan menyebutkan nama perusahaan
serta alamatnya, kemudian sebutkan waktu observasi sesuai dengan jadwal yang
ditentukan oleh masing-masing program studi.
2. Metode
:
a. Sebutkan
nama metode yang digunakan (misalnya: metode deskriptif analisis).
b. Teknik
pengumpulan data (misalnya: wawancara, observasi, menggunakan kuesioner).
c. Teknik
Analisis Data (misalnya: memakai rumus statistik, rumus keuangan, atau model
analisis lain seperti SWOT, EOQ, EVA, ABC).
BAB III. PEMBAHASAN (judul
bab ini harus sesui dengan topik yang diangkat)
A.
Deskripsi Kasus
Mengidentifikasi
kasus-kasus yang terdapat pada perusahaan (sesuai dengan kekhususan bidang ilmu
penulis). Kasus yang diidentiftkasi di mulai dengan kasus sederhana sampai pada
kasus kompleks dan rumit sesuai dengan urgensi fenomena yang diangkat pada
perumusan masalah.
Kasus
yang diangkat merupakan kasus yang ditemukan di perusahaan dan penulis terlebih
dahulu melakukan konfirmasi dengan pihak perusahaan (guna menjamin kesahihan
kasus). Kasus-kasus yang bersifat rahasia tidak disarankan untuk dibahas oleh
penulis. Kasus yang diangkat dapat berupa point-point uraian penjelasan atau
berupa tabel, diagram dan sebagainya.
B. Analisis
Kasus
Penulis
melakukan pengkajian terhadap kasus yang dipilih sesuai urgensi permasalahan
dan berusaha mengkaitkan dengan konsep teori dan temuantemuan lain yang
dianggap perlu. Untuk mendapatkan solusi/pemecahan terhadap kasus yang dibahas,
penulis dapat juga menggunakan model-model analisis seperti analisis SWOT, EOQ
dan sebagainya sesuai kebutuhan.
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Peneliti
harus meyimpulkan hasil
temuan dari analisis kasus dalam bentuk pointpoint penting secara jelas dan
tepat (tidak boleh menulis simpulan diluar kasus yang dianalisis).[6]
Berangkat dari kesimpulan tersebut penulis memberikan saran-saran yang berguna terkait dengan kasus yang telah
dianalisis (untuk jangka pendek, menengah dan panjang) terutama ditujukan
kepada perusahaan yang ditulis dan kegunaannya bagi perkembangan IPTEK. Pada
bab ini antara Kesimpulan dan Saran masing-masing dijadikan sub-bab tersendiri.
C. Teknik
Penulisan Laporan Karya Ilmiah
1. Bahan
dan Teknik Pengetikan[7]
a. Kertas
1) Kertas
yang digunakan untuk menulis karya ilmiah adalah kertas HVS 80 gram berukuran
A4 (21,0 cm x 29,7 cm)
2) Sampul
(kulit luar) berupa soft cover dari bahan buffalo atau linen pada
saat ujian karya ilmiah dan hard cover setelah ujian (revisi) dan
dinyatakan lulus dengan warna magenta.
3) Pembatas
antara bab yang satu dengan bab lainnya diberikan pembatas kertas doorslag warna
magenta berlogo Universitas Negeri.
b. Jenis
Huruf
1) Naskah
karya akhir menggunakan jenis huruf yang sama, dari awal sampai akhir, yaitu Times
New Roman, ukuran font 12, kecuali judul bab digunakan ukuran font 14 dan footnote
dengan ukuran font 9.
2) Huruf
tebal digunakan untuk judul bab, sub bab, tabel, gambar dan lampiran
3) Huruf
miring dapat digunakan untuk tujuan tertentu, misalnya istilah/kata dalam
bahasa asing, atau kata yang ingin ditekankan.
c. Margin
Batas pengetikan dari tepi kertas
untuk naskah karya ilmiah adalah sebagai berikut:[8]
1) Tepi
atas 4 cm
2) Tepi
bawah 3 cm
3) Tepi
kiri 4 cm
4) Tepi
kanan 3 cm
d. Format
1) Setiap
judul bab dan judul lembaran dimulai halaman baru diketik dengan huruf kapital
diletakkan di tengah (centering) bagian atas halaman.
2) Sub
bab diketik di pinggir sisi kiri halaman dengan menggunakan huruf kecil tebal kecuali
huruf pertama pada setiap kata diketik dengan huruf kapital.
3) Setiap
alinea baru, kata pertama diketik masuk ke kanan setelah ketukan ketujuh atau
mulai pada ketukan delapan.
4) Tabel
dalam teks disertai nomor tabel dan judul tabel diketik dengan huruf “T” kapital
seperti Tabel II.1, berarti tabel Bab II yang pertama dan seterusnya serta penempatannya
di atas tabel.
5) Gambar
dalam teks disertai nomor gambar dan judul gambar diketik dengan huruf “G”
kapital seperti Gambar III.1, berarti gambar Bab III yang pertama dan seterusnya
serta ditempatkan di bawah gambar.
6) Penulisan
lambang atau simbol sebaiknya menggunakan fasilitas program perangkat lunak
komputer. Sedangkan satuan dan singkatan yang digunakan hanya yang lazim
dipakai dalam disiplin ilmu masing-masing seperti: 100 C; kg; 12 ppm; ml; dan
sebagainya.
7) Istilah
asing yang dalam teks dicetak miring (Italic) misalnya: et al.; ibid;
supply; centring; dan sebagainya.
8) Setelah
tanda koma, titik koma, dan titik dua diberi jarak satu ketukan dan sebelumnya
tidak perlu diberi spasi.
9) Pemutusan
kata harus mengikuti kaedah bahasa Indonesia yang baku dan benar.
e. Spasi
1) Jarak
antara baris dalam teks adalah dua spasi, kecuali kalimat judul, sub judul, sub
bab, judul tabel, dan judul gambar serta judul lampiran adalah satu setengah spasi.
2) Jarak
antara judul bab dengan teks pertama isi naskah atau antara judul bab dengan
sub bab adalah empat spasi.
3) Abstrak/abstract
diketik dengan jarak satu spasi; judul abstract dan seluruh teksnya diketik
dengan huruf miring (Italic).
4) Jarak
spasi sumber referensi dalam Daftar Pustaka satu spasi kecuali jarak spasi antara
sumber pustaka.
5) Jarak
baris pada kata pengantar, daftar isi dan daftar tabel maupun gambar 2 (dua) spasi.
2. Penomoran
Halaman[9]
a.
Halaman Bagian awal:
Bagian
awal karya ilmiah diberi nomor halaman dengan menggunakan angka Romawi kecil
(i, ii, iii, dan seterusnya) ditempatkan pada posisi tengah bawah halaman yang
dimulai dari judul dalam (sesudah sampul) sampai dengan halaman Riwayat Hidup.
Halaman judul dan halaman persetujuan tidak diberi nomor, tetapi diperhitungkan
sebagai halaman i dan ii yang tidak perlu diketik.
Contoh halaman judul[10]
PERKAWINAN
BEDA AGAMA DALAM
PERSFEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF
2,5
Cm SKRIPSI
3 Spasi Diajukan untuk
melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat
guna mencapai gelar Sarjana Hukum Islam Jurusan Al-Ahwal
Al-Syakhshiyyah
4 Cm Oleh
2,5
Cm Saeful Bakhri NIM: 14112140038
5-7 Cm FAKULTAS SYARI’AH JURUSAN AL-AHWAL
AL-SYAKHSHIYYAH IAIN SYEKH NURJATI
CIREBON 2012 |
b. Halaman Utama:
Penomoran
mulai dari Bab Pendahuluan sampai dengan Bab Kesimpulan dan Saran menggunakan
angka Arab (1, 2, 3 dst.) dan setiap judul bab nomor diletakkan pada bagian
tengah bawah dan halaman berikutnya diletakkan sudut kanan atas dengan jarak
tiga spasi. Penomoran bukan bab dan sub bab menggunakan angka Arab dengan tanda
kurung misalnya: 1), 2) atau (1), (2), dst.
c. Halaman
Bagian Akhir:
Penomoran
pada bagian akhir karya ilmiah mulai dari Daftar Pustaka sampai dengan Riwayat
Hidup menggunakan angka Arab yang diketik pada marjin bawah persis di
tengah-tengah dengan jarak tiga spasi dari marjin bawah teks, dan halaman
selanjutnya diketik sebelah kanan atas dengan jarak tiga spasi dari pinggir atas
(baris pertama teks) lurus dengan marjin kanan teks.
3. Kutipan
Kutipan
dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.[11]
Kutipan langsung adalah peneliti mengambil kutipan sesuai dengan sumber aslinya.
Kutipan yang tidak lebih dari tiga baris diketik dua spasi dengan cara memberikan
tanda petik diantara teks yang dikutip dan diberi nomor kutipan.
Kutipan
yang menggunakan istilah atau bahasa asing dicetak miring dan
diberi nomor kutipan Ini dapat dilihat pada contoh berikut :
Menurut Hawkins, Best dan Cooney
mengemukakan pengertian sikap bahwa : “Attitude is an enduring
organizational, emotional, perceptual an cognitive process with respect to some
aspect environmental (Sikap adalah suatu organisasi yang bertahan lama dari
motivasi, emosi, persepsi, dan proses kognitif dengan menghargai beberapa
aspek lingkungan)”.
Sedangkan
kutipan lebih dari tiga baris diketik satu spasi dan ditempatkan dalam alinea tersendiri.
Adapun ketukan baris pertama dan seterusnya sebanyak 7 ketukan. Hal Ini dapat
dilihat pada contoh berikut :[12]
Syaiful Bahri Djamarah berpendapat bahwa kelebihan
metode diskusi adalah :
1)
Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat
dipecahkan dengan berbagai jalan bukan satu jalan
2)
Menyadarkan anak didik bahwa dengan diskusi
mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh
keputusan yang baik.
3)
Membiasakan anak didik untuk mendengarkan
pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya sendiri dan
membiasakan bersikap toleran”.
Sedangkan kutipan tidak langsung
adalah peneliti menggambarkan suatu teori berdasarkan sumber kutipan.
4. Catatan
Kaki
Pencantuman
catatan kaki diperlukan dalam penulisan karya ilmiah. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui sumber referensi yang menjadi kajian peneliti. Adapun usur pokok dalam
catatan kaki adalah nama penulis, judul tulisan, data publikasi (kota tempat
terbit, nama penerbit, dan tahun penerbitan), serta nomor halaman. Semua sumber
kutipan yang baru muncul pertama kali harus ditulis secara lengkap, sedangkan
untuk pemunculan berikutnya digunakan singkatan ibid, op. cit,
atau loc. cit.[13]
Dalam menulis catatan kaki, baris pertama harus ke dalam sebanyak 7 (tujuh)
ketukan.
Ibid adalah
singkatan dari ibidem, digunakan apabila sumber kutipan pertama diikuti
dengan kutipan berikutnya dimana sumbernya sama, tanpa diselingi dengan sumber kutipan
lain.[14]
Loc. cit. adalah
singkatan dari loco citato, artinya yaitu tempat yang pernah dikutip. Kutipan
berasal dari sumber yang sama dengan sumber yang pernah dikutip (halamannya
sama), tetapi telah diselingi dengan sumber kutipan lain.[15]
Op. cit. adalah
singkatan dari opere citato, artinya karya yang telah dikutip (dikutip terlebih
dahulu). Kutipan berasal dari sumber yang sama dengan sumber yang pernah dikutip
(halamannya berbeda), tetapi telah diselingi dengan sumber kutipan lain.[16]
Contoh Penulisan Catatan
Kaki:
Pada Halaman 1
1William
H. Newman, Administrative Action, Prentice Hall, London, 1963, hal. 463.
2Ibid.,
hal. 473
3Pangripto,
“Manajemen Rumah Sakit”, Jurnal Kesehatan dan Gizi, Rajawali Pers,
Jakarta, 1998, hal. 55-58.
4
William H. Newman, loc. cit.
Pada
Halaman 2
5Gunawan
Adisaputro et al., Business Forecasting: Latar Belakang Teoretis, Fakultas
Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 1974, Vol. 1, hal. 53.
6William
H. Newman, op. cit., hal. 590.
7John
M. Spiszer, Leadership and Combat Motivation: The Critical Task, TT, TT, 1999, hal.1.
5. DAFTAR
PUSTAKA
Ketentuan
dalam penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut :
a. Tuliskan
nama pengarang, judul karangan dan data tentang penerbitannya (tempat, penerbit
dan tahun)
b. Daftar
pustaka disusun secara alfabetis tidak hanya huruf terdepannya tetapi juga huruf
kedua dan seterusnya.
c. Daftar
pustaka diketik satu spasi dan jarak antara masing-masing pustaka adalah dua
spasi.
d. Huruf
pertama dari baris pertama masing-masing pustaka diketik tepat pada garis tepi
kiri tanpa ketukan (indensi) dan baris berikutnya digunakan indensi 7 karakter.
e. Apabila
nama pengarang sama dan judul berbeda, maka baris pertama harus diberi garis
terputus-putus sebanyak 14 (empat belas) ketukan
f.
Penulisan nama pengarang
diawali dengan nama keluarga, kemudian namanya. Untuk dua atau tiga pengarang,
nama pengarang kedua dan ketiga tidak perlu dibalik.
g. Penulisan
nama pengarang yang bermarga cina atau mandarin, ditulis apa adanya (tidak
diindeks).
h. Jika
nama pengarang sama dalam dua tahun penerbitan berbeda, maka daftar pustaka
disusun menurut urutan waktu (tahun)
i.
Nama pengarang sama,
judul berbeda perlu diberikan garis sebanyak 14 ketukan
j.
Sama sekali tidak boleh
mencantumkan sumber referensi yang tidak pernah dibaca dan tidak boleh
mencantumkan gelar .
k. Dalam
daftar pustaka/catatan kaki, tulisan yang bersumber dari majalah/ koran/makalah
yang diberi garis bawah atau ditebalkan adalah nama majalah/korannya yang menerbitkan.
Contoh Penulisan Daftar
Pustaka[17]
1) Buku
a) Satu
Pengarang
Nasoetion, Andi Hakim. 1980. Metode
Statstika. Jakarta: Penerbit
PT
Gramedia.
b) Dua
Pengarang
Kennedy, Ralph Dale dan Stewart Y.
McMullen. 1973. Financial
Statement: Form, Análisis
and Interpretation. Petaling Jaya: Irwin
Book Company.
c) Tiga
Pengarang
Jahoda, Marie, Morton Deutsch, dan
Stuart W. Cook. 1951.
Research Methods in Social
Relation. New Cork: Dryden Press.
d) Lebih
Dari Tiga Pengarang
Selltiz, Claire, et al.1959. Research Methods in Social
Relations.
New
Cork: Holt, Rinehart & Winston.
e) Pengarang
Sama
Newman, William H. 1961. The
Process of Management. London:
Prentice
Hall. Inc.
________.
1963. Administratif Action. London: Prentice Hall. Inc.
f) Tanpa
Pengarang
Author’s
Guide. 1975. Englewood, Cliffs. N.J.: Prentice Hall. Inc.
2)
Buku Berjilid/Berseri:
Edwards, James D., et al. 1967. Accounting: A Programmed Text. Vol.
I.
Homewood: Richards D. Irwin, Inc.
3)
Buku
Terjemahan/Saduran/Suntingan:
Conant, James B. 1978. Teori dan
Soal-Soal Ekonomi Makro.
Terjemahan Faried Wijaya. Yogyakarta:
Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada.
4)
Buku Dengan Edisi Bukan
Edisi Pertama:
Djarwanto
Ps. 1985. Statistik Nonparametrik. Edisi 2. Yogyakarta:
BPFE.
5)
Bab Yang Ditulis bukan
oleh Pengarang atau Penyunting Buku yang Bersangkutan:
Ahluwalia, M. “Income Inequality:
Some Dimensions of the Problem”,
In H.
Chenery, et al. 1974. Redistribution
With Growth. London: Oxford University Press.
6)
Seri atau Rangkaian:
Sutrisno, Hadi. TT. Efisiensi
Kerja. Jilid I dari Seri Kapita Selekta
“Psikologi
Kerja”, 5 jilid. Yogyakarta: TP.
Lembaga
Sebagai Penyunting Buku:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa. 1980. Pedoman
Umum Ejaan Yang Disempurnakan. Jakarta: PN Balai Pustaka.
7)
Surat Kabar:
Karlina. “Sebuah Tanggapan: Hipotesa
dan Setengah Ilmuan”.
Kompas.
12 Desember 1981.
8)
Internet:
Spiszer, John M. Leadership and
Combat Motivation: The Critical
Task. 1999.
http://www.cgsc.army.mil
/milrev/english/MayJun99/Spiszer.htm. (Diakses tanggal 12 September 1999 pukul:
12.30 wib).
[1] Ibid., hal. 6.
[2] Ibid., hal. 12.
[3] Madyo Ekosusilo dan
Bambang Triyanto, Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah, EFFHAR, Semarang, 1990, hal. 23.
[4] Nurdin Hidayat, Op. Cit., hal. 13.
[5] Ibid., hal. 14.
[6] Madyo Ekosusilo dan
Bambang Triyanto, Op. Cit., hal. 30.
[7] Nurdin Hidayat, Op. Cit., hal. 16.
[8] Madyo Ekosusilo dan
Bambang Triyanto, Op. Cit., hal. 19.
[9] Nurdin Hidayat, Op. Cit., hal. 18.
[10] Madyo Ekosusilo dan
Bambang Triyanto, Op. Cit., hal. 21.
[11] Ibid., hal. 39.
[12] Nurdin Hidayat, Op. Cit., hal. 19.
[13] Ibid.
[14] Madyo Ekosusilo dan
Bambang Triyanto, Op. Cit., hal. 43.
[15] Ibid., hal. 44.
[16] Ibid.
[17] Nurdin Hidayat, Op. Cit., hal. 20.
0 Komentar